BEKASI-Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan menghadiri dialog kebangsaan dengan ratusan peserta Kongkres Anak Indonesia (KAI) di Auditorium Graha Murdhika Bekadi, Jawa Barat, Senin (18/12).
Dihadapan ratusan anak peserta Kongres Anak Indonesia yang ke XIV-2017, Zulkifli Hasan menyampai pesan kebangsaan kepada anak Indonesia sebagai bekal anak-anak untuk membahas isu Kebangsaan, Nasionalisme dan kebinekatunggalikasan kedalam sidang-sidang Komisi Kongres Anak Indonesia.
Selain Zulkiflisi Hasan, dialog kebangsaan ini juga menghadirkan pembicara lain seperti Arist Merdeka Sirait Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak dan Kepala Kesbangpol Kota Bekasi mewakili Walikota Bekasi dan DR. Noval Arsyaad bertindak sebagai Moderator. Adapun dialog ini mengusung tema Dialog tentang Kebangsaan Anak Indonesia “Aku Cinta Perdamaian, Pluralisme dan Tolenrasi, PANCASILA rumah Kita.
Zulkifli Hasan berpesan kepada Anak Indonesia bahwa Indonesia merupakan jalan tengah terhadap masalah kebangsaan yang tidak perlu diperdebatkan. “Jalan panjang sejarah dan persamaan nasib telah menyadarkan kita bahwa perbedaan itu memang harus ada tetapi tidak untuk menjadi perpecahan,” ujar Zulkifli Hasan saat menjadi narasumber bertajuk ” Dialog Kebangsaan Anak Indonesia” dalam rangkaian dari Kongres Anak Indonesia ke XIV tahun 2017 yang digelar di Auditorium Graha Murdhika Bekadi, Jawa Barat, Senin (18/12).
Keberagaman dan perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang senangtiasa harus dipelihara dan tidak bokeh disamakan. Sedikitnya Indonesia punya 600 an lebih etnik dan ragam bahasa, termasuk keragaman agama, budaya serta latarbelakang yang tidak bisa disamakan.
Karena itu, Zulhasan mengajak anak-anak Indonesia untuk tidak mundur kebelakang lagi setelah 72 tahun Indonesia merdeka dengan menjadikan soal suku, agama dan keberagaman yang ada sebagai penyebab perpecahan. Tetapi keberagaman itu justru harus disikapi dengan saling menghormati dan menghargai.
Sebanyak 159 anak yang menjadi delegasi Kongres Anak Indonesia dan 32 pendamping dari lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten dan Kota, Dinas PPPA, Dinas Pendidilan dan aktivis Anak dan NGO peduli anak dari berbagai daerah di Indonesia dan dihadiri juga oleh ratusan anak-anak sekolah di Bekasi, beserta para pejabat dilingkungan pemerintahan Kota Bekasi, KPAI Daeran Kota Bekasi, dan pemangku kepentingan anak.