Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya Intan Fauzi,
Anggota DPR RI 2019-2024
Dapil Kota Bekasi & Depok

Mengenal Universitas Nottingham, Kampus Intan Fauzi di Inggris

Universitas Nottingham intan fauzi

Universitas Nottingham (UoN) adalah sebuah Universitas Negeri di Nottingham, Inggris. Universitas ini didirikan tahun 1798 menjadi University college 1881 merupakan Universitas yang sangat terkenal di Nottingham, Inggris dan masuk kategori Top Five atau masuk peringkat 5 Universitas terbaik di negeri Ratu Elisabeth ini.

Di Kampus inilah, Intan Fitriana Fauzi melanjutkan pendidikan S2 serta meraih gelar Master Hukum Dagang Internasional atau Master of Laws (LL.M) setelah meraih gelar S1 dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI).

Intan Fauzi terpilih sebagai salah seorang penerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di negeri Ratu Elisabeth itu. “Saya beruntung pernah belajar di Inggris. Ada banyak hal yang bisa saya pelajari dari pengalaman ini,” ujar Intan.

UoN terletak tidak jauh dari Nottingham City Centre, kurang lebih hanya 10 menit perjalanan dengan Bus atau Tram. Dikutip dari http://eduworld.co.id, UoN masuk 75 besar kampus terbaik di dunia, dan 5 besar kampus terbaik di Inggris.

Di Indonesia, nama Nottingham memang tak setenar  Manchester, Liverpool, atau pun London. Maklum, meski pernah berjaya di era 60-70 an, tim sepak bola Nottingham Forest saat ini nyaris tak terdengar namanya. Meskipun tim sepak bolanya tidak terkenal, di kota inilah terdapat kampus top dunia, bernama The University of Nottingham.

Beberapa alumni yang terkenal diantaranya adalah Dato Seri Najib Razak, perdana menteri Malaysia; dan Dr Stewart Adams OBE, penemu obat Ibuprofen, obat sejuta umat itu. Dari kampus Universitas Nottingham ini juga pernah lahir nobel laurete, seperti:  Sir Clive Granger pada bidang ilmu ekonomi (2003), dan Sir Peter Mansfield penemu teknologi Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Prof. Albert Einstein, Mahatma Gandhi dan H.G. Wells adalah beberapa dosen tamu yang sempat mengajar di The University of Nottingham ini.

Dibandingkan kampus lain di Inggris Raya, Universitas Nottingham memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki kampus lainya.

Kampus Universitas Nottingham juga sangat muslim friendly. Betapa tidak, di setiap kampus disediakan tempat sholat khusus untuk muslim dilengkapi dengan toilet dan tempat wudhu khusus.

Ada juga Islamic Society, yang merupakan salah satu student union teraktif di Inggris yang menyediakan buka puasa gratis selama sebulan penuh saat Ramadan.

Bahkan Nottingham merupakan salah satu kota di Inggris dengan jumlah penduduk muslimnya yang besar, sehingga sangat mudah menemukan masjid, toko daging halal, restoran dan masakan atau bahan makanan Asia lainnya.

Melanjutkan kuliah di luar negeri menjadi impian besar mahasiswa Indonesia. Apalagi kuliah di Eropa yang memiliki alam, budaya, dan musim yang memesona.

Selain menawarkan kualitas pendidikan yang lebih baik, studi keluar negeri menjadi kesempatan untuk memperluas jaringan serta belajar di negeri orang.

Namun tidak semua orang bisa menempuh studi di luar negeri. Pasalnya,  syarat untuk bisa menempuh pendidikan di luar negeri tidak mudah. Selain prestasi akademik yang ciamik, kemampuan berbahasa Inggris juga menjadi syarat mutlak.

Bahkan hampir seluruh beasiswa memberikan syarat untuk sertifikat TOEFL/IELTS dengan nilai yang bagus. Biasanya standar nilai yang menjadi syarat masuk universitas luar negeri adalah TOEFL dengan minimal skor 550 (paper based), IELTS dengan minimal skor 6.0.

Beberapa beasiswa S2 luar negeri memang memiliki syarat untuk harus mempunyai pengalaman kerja selama beberapa tahun.

Salah seorang putri Indonesia yang mendapat beasiswa melanjutan pendidikan ke luar negeri adalah Intan Fauzi. Intan mendapat beasiswa untuk menempuh pendidikan lebih lanjut (S2) di Universitas Nottingham, Inggris.

Hanya butuh waktu 1,5 tahun bagi Intan Fauzi meraih gelar Master Hukum Dagang Internasional atau Master of Laws (LL.M).

Intan mengaku, sistem pembelajaran dan fasilitas belajar di Inggris relatif lebih baik ketimbang di Indonesia. Tentu kondisi ini sangat mendukung pengembangan ilmu yang dipelajari.

Selain itu, belajar di Inggris menjadi kesempatan untuk membangun jembatan pemahaman antar bangsa dan budaya.

“Saya bisa lebih memahami budaya Inggris, dan sebaliknya teman-teman saya bisa lebih mengenal dan belajar tentang budaya Indonesia,”terangnya.

 

Politisi Cendikia

Intan Fauzi yang kini  duduk di kursi DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2014-2019 dari Dapil Jawa Barat (Jabar) VI adalah politisi profesional berlatar belakang akademisi (cendekia).

Politisi perempuan ini dikenal sebagai salah seorang politisi yang basic akademik yang kuat.  Intan adalah alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) angkatan 1987-1992.

Sebelumnya terjun ke panggung politik praktis, Intan menjadi Dosen di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) pada tahun 1994-2000.

Di kampus elit ini, Intan mengajar mata kuliah Hukum tentang Asuransi dan Hukum tentang Surat Berharga.

Setelah beberapa tahun mengabdi di almamaternya, Intan mendapat beasiswa untuk menempuh pendidikan lebih lanjut (S2) di Universitas Nottingham, Inggris.

Hanya butuh waktu 1,5 tahun bagi Hj Intan Fitriana Fauzi meraih gelar Master Hukum Dagang Internasional atau Master of Laws (LL.M).

Selesai meraih gelar master hukum, Intan tidak kembali ke almamaternya, tetapi mencoba tantangan baru sebagai profesional.

Bahkan wanita kelahiran Tasikmalaya, 15 Desember 1968 ini menghabiskan hampir separuh hidupnya untuk bekerja sebagai profesional, baik didalam negeri maupun di luar negeri.

Intan mengawali aktifitas profesionalnya pada Juli 1994-Januari 1995 saat menjabat Public Relations Manager pada perusahaan Multinasional Indonesia hingga pada akhirnya diangkat sebagai Representative in Tokyo, Japan.

Nama Intan semakin dikenal publik berkat aktifitasnya yang lintas sektoral, mulai kegitaan politik, sosial, ekonomi, pemberdayaan UKM serta kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan keumatan.

Salah satu program pemberdayaan  yang diperkenalkan oleh wanita bersahaja ini  yakni Intanpreuneur. Intanpreuner adalah program mendidik, melatih serta mendekatkan anak-anak usia remaja (anak jaman now) dan masyarakat umum dengan dunia kewirausahaan. Tujuannnya, menumbuhkembangkan jiwa berusaha (enterpreuneur) dikalangan masyarakat banyak.

Diluar aktifitas sebagai profesional serta motivator bagi pebisnis pemula, Intan juga aktif organisasi politik sebagai Ketua DPP PAN dan Bendahara Umum Perempuan Anamat Nasional (PUAN).

Dibidang organisasi profesi, Intan juga menjadi pengurus KADIN Indonesia Bidang Perdagangan dan Pengurus REI DKI Jakarta, Departemen Hukum dan Perundang-Undangan.

Sedangkan dibidang sosial, ibu 5 orang anak ini juga sangat aktif sebagai Sekretaris Jenderal Cita Tenun Indonesia dan Sekretaris Jenderal Mutumanikam.

Pengalaman serta sukses yang diraihnya selama berkerja di perusahaan besar membuatnya semakin matang. Dan sejak 2007-sampai saat ini, Intan menjabat Direktur dan CEO PT Fauzi Panca Manunggal (Office Building Management).

Sukses dengan dunia profesionalnya, Intanpun terjun ke panggung politik praktis.

Anak kedua dari lima bersaudara inipun melabuhkan pilihan politiknya ke PAN. Alasannya, PAN merupakan anak kandung reformasi dengan arsitek utamanya Amien Rais yang dikenal sebagai “bapak reformasi”.

Satu-satunya ikhtiar Intan menjadi anggota DPR adalah memberikan benefit bagi masyarakat banyak melalui politik anggaran di DPR.

“Nawaitu saya,  ingin mengabdi serta menjadi pelayan terbaik bagi masyarakat. Karena itu, saya akan mengawal semua program yang berbasis pemberdayaan masyarakat,” tegasnya.

Saat ini, Intan menempati posisi di Komisi V DPR RI dengan mitra kerja  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional,  Badan Penanggulangan Lumpur Sidoardjo (BPLS), Badan Pengembangan Wilayah Surabaya- Madura (BPWS) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Bidang Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi).

Terbaru