Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya Intan Fauzi,
Anggota DPR RI 2019-2024
Dapil Kota Bekasi & Depok

Intan Fauzi: Pembangunan Jembatan Gantung Berdampak Pada Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Anggota DPR RI Hj. Intan Fauzi meninjau jembatan gantung di Bekasi
Anggota Komisi V DPR RI, Intan Fauzi, SH, LL.M tengah berbincang dengan tim tehnis dari Kementrian PUPR saat meninjau lokasi Jembatan Gantung di Bekasi

BEKASI-Anggota Komisi V DPR RI Intan Fauzi meninjau empat lokasi yang akan dibangun jembatan gantung diwilayah Kota Bekasi sebagai rangkaian Kunjungan Kerja Dapil Perorangan pada Masa Persidangan I DPR RI tahun sidang 2018-2019 dalam rangka penguatan program berbasis Pemberdayaan Masyarakat Jumat (16/11).

Keempat lokasi perencanaan jembatan gantung tersebut yakni di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jati Asih, di Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantar Gebang dan Jembatan Gantung di Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, serta Taman Hutan Bambu Bekasi.

Selain Lurah, RT, dan RW, pejabat Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam hal ini Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) dan Dinas PUPR Kota Bekasi juga turut hadir meninjau lokasi Jembatan Gantung ini.

Rencana Pembangunan tiga Jembatan Gantung merupakan program pemberdayaan masyarakat hasil usulan wakil rakyat Intan Fauzi dari Dapil Jabar 6, Kota Bekasi & Depok.

Diperkirakan, pembangunan jembatan gantung dengan ukuran panjang sekitar 50 meter untuk lalu lintas orang dan kendaraan bermotor roda dua tersebut menghabiskan dana sebesar lebih dari Rp 1 miliar per unit, bersumber dari APBN tahun anggaran 2019.

“Saya hadir disini untuk mengetahui dan melihat secara langsung rencana lokasi pembangunan jembatan gantung. Saya ingin memastikan juga agar pembangunan jembatan gantung bermanfaat bagi masyarakat baik konektivitas juga terjadi multiplier effect peningkatan ekonomi sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat,” ujar Intan.

Seperti diketahui, jembatan gantung swadaya masyarakat di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jati Asih adalah jembatan eksisting yang kondisinya rusak berat. Padahal, keberadaan jembatan gantung sangat strategis, sebagai penghubung antara Jatisari (Kota Bekasi) dengan Ciangsana (Kabupaten Bogor) yang melintasi Sungai Cikeas.

Sedangkan di Margajaya dan Margahayu dekat lokasi Hutan Bambu Kota serta Pangkalan Bambu Pekayon yang terletak di Kecamatan Bekasi Selatan belum ada akses yang terhubung di atas Sungai Kali Bekasi.

Intan menjelaskan, pembangunan jembatan gantung seperti ini merupakan salah satu proyek strategis pemerintah pusat untuk mendukung pembangunan serta kemajuan daerah yang selama ini terkendala masalah sulitnya akses dari satu lokasi menuju lokasi lain.

“Saya meyakini, jembatan gantung memberikan multiefek yang besar kepada Pembangunan Kota Bekasi, terutama pergerakan lalu lintas manusia dan barang serta jasa,” terangnya.

 

Selain itu, Intan juga berharap agar pembangunan jembatan gantung ini memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena membuka akses perdagangan dan jasa yang pada ujungnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bahkan ujar Anggota Fraksi PAN DPR RI optimis kehadiran jembatan gantung akan melahirkan sentra ekonomi baru di masyarakat.

“Konektifitas dengan kehadiran jembatan gantung ini memudahkan warga melakukan aktivitas dengan adanya konektivitas antar wilayah tuturnya.

Untuk itu, sosok familiar yang kerap turun ke lapangan menyerap aspirasi masyarakat ini, akan mendorong Kementerian PUPR agar memprioritas pembangunan jembatan gantung yang kurang layak dari segi keamanan pengguna jembatan.

“Kalau sudah bicara yang berhubungan dengan keamanan dan keselamatan pengguna jembatan maka semua akan menjadi prioritas. Ini sudah menjadi komitmen saya. Namun untuk pembangunan seperti jembatan, ada aspek yang harus diperhatikan. Untuk itulah, saya sengaja membawa tim tehnis dari Kementerian PUPR agar langsung dapat diskusikan,” jelasnya.

Tim tehnis Kementerian PUPR ini sangat penting untuk mengkaji apsek kelayakan dari pembangunan jembatan gantung ini.

“Setelah survey, tim tehnis yang akan mengkaji baik administrasi maupun tehnis struktur jembatan gantung. Tugas saya sebagai anggota dewan adalah mengawal prosesnya agar semua berjalan lancar. Apalagi, ketiga jembatan gantung ini merupakan usulan program saya sebagai wakil rakyat dari Kota Depok dan Kota Bekasi,” tuturnya.

Warga dan tokoh masyarakat disekitar jembatan gantung Teon di Kampung Bojongsari RT 01 RW 02 Kelurahan Jatisari Kecamatan Jatiasih, menyambut baik rencana pembangunan jembatan gantung tersebut. Apalagi keberadaannya, berdampak pada terbukanya akses transportasi baik antar kecamatan di Kota Bekasi juga dengan kabupaten lain.

Salah satu warga setempat, Hj Ipat (48) mengatakan, jika pembangunan jembatan tersebut terealisasi maka dampaknya akan dirasakan oleh banyak orang.

Menurutnya, jembatan itu merupakan jalan pintas dari wilayah Jatiasih Kota Bekasi menuju wilayah Gunung Putri Kabupaten Bogor.

“Saya berharap jembatan ini dapat segera direnovasi. Wah udah gak kehitung yang mengalami kecelakaan disini. Bukan cuma kecelakaan aja, disini juga banyak yang ribut, jembatan ini kan cuma untuk satu lajur, harus bergantian yang mau lewat sini, terkadang sama-sama gak mau mengalah akhirnya ribut deh. Saya berharap banget dengan dikunjungi ibu Intan sebagai anggota dewan (DPR RI,red) dapat membantu membangun jembatan ini” terang Ipat dengan logat Betawinya yang kental.

Hal senada juga dikatakan, Syafei (50) salah satu warga Bantargebang. “Kehadiran anggota DPR RI Komisi V Fraksi Partai Amanat Nasional ini tentunya menjadi angin segar bagi warga di dua perbatasan berkaitan upaya perbaikan jembatan tersebut,” ucapnya.

Secara terpisah, Lurah Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Andi Widyo Suyono mengaku optimis pembangunan jembatan gantung ini akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Kehadiran jembatan gantung ini kelak akan mengerek pendapatan masyarakat.

“Misalnya saja, pendapatan dari lahan parkir kendaraan. Jadi ada akses motor dari Timur-Selatan yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan dari sektor wisata karena berada di lokasi wisata Hutan Bambu yang tengah dipromosikan oleh Pemerintah Kota Bekasi serta akan muncul berbagai sentra usaha baru bagi masyarakat” pungkasnya.

Terbaru