Politisi Partai Amanat Nasional Intan Fauzi angkat bicara soal mahalnya harga telur di pasaran. Menurutnya, perlu upaya lebih ekstra untuk menstabilkan harga.
Kenaikan harga telur kata politisi perempuan ini, disebabkan karena penurunan populasi ayam petelur sampai 30 persen selama masa pandemi Covid-19.
“(Kondisi pandemi) membuat pelaku usaha lebih memilih memotong ayamnya daripada menunggu sampai bertelur,” tutur Intan melalui akun Twitternya, Minggu (4/9/2022).
Bukan hanya itu, menurut Intan, kenaikan harga telur ini juga disebabkan akibat kenaikan harga pakan ternak dan biaya transportasi.
Hal itu kata Intan, memacu adanya penyesuaian harga telur di pasaran.
Walaupun begitu, Intan bilang, Pasca pandemi Covid-19 dan kegiatan masyarakat sudah normal, permintaan telur ayam naik signifikan 60 persen.
“Sebetulnya, kenaikan harga telur bagi para peternak ayam berdampak positif,” jelas Intan.
Anggota DPR RI Dapil kita Bekasi dan Depok ini jug menambahkan, dalam menyikapi kenaikan harga telur ini, pemerintah mestibya segera menanganinya.
“Kalau bicara kebijakan, Kemendag sudah mempersiapkan bagaimana melakukan stabilisasi harga pangan,” kata Intan.
Maka dari itu, Intan bilang, pemerintah juga perlu mengeluarkan kebijakan untuk membantu pakan ternak.
“Karena pakan ternak yang mahal berdampak pada kenaikan harga jual,” tandas Intan.
Source: Fajar.co.id