Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) paling terdampak saat badai pandemi. Untuk itu, pemerintah melalui DPR RI menyosialisasikan Peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk Pemberdayaan Umat.
Rabu (26/01), Anggota Komisi VI DPR RI, Intan Fauzi mengadakan Sosialisasi Peran BUMN untuk Pemberdayaan Umat di Lapangan Bulutangkis, Jalan Akmaliah VIII RT9/10 Perumahan Bumi Sawangan Indah 2, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan.
“Jadi hari ini saya melakukan sosialisasi Peran BUMN untuk Pemberdayaan Umat, karena saya di Komisi VI, mitranya itu kementerian BUMN,” kata Intan Fauzi kepada Radar Depok, Rabu (26/1).
Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (PUAN) ini melanjutkan, BUMN sebagai badan usaha milik negara memiliki tanggung jawab, seperti mencari profit. Sebab, dengan profit tersebut dapat memberikan kontribusi deviden untuk negara. “Selain mencari profit, tentunya harus punya tanggung jawab sosial kepada masyarakat,” papar Intan Fauzi.
Dewan dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat 6 (Kota Depok-Kota Bekasi) ini menjelaskan, Indonesia memiliki sekitar 107 BUMN, mereka harus bisa menyalurkan tanggung jawab sosial (CSR/Corporate Social Responsibility).
Lebih lanjut Intan Fauzi menjelaskan, fokus BUMN saat ini ada tiga hal, Pertama, pemberdayaan UMKM, karena selama pandemi ini UMKM sangat terdampak. Padahal, 68 persen usaha ada di UMKM.
“Kemudian, mayoritas pelaku usahanya adalah perempuan, karena itu ada PT. Permodalan Nasional Madani yang programnya adalah Mekar dan digerakkan oleh jutaan ibu-ibu, serta nasabahnya sudah mencapai 5,6 juta se-Indonesia,” lanjut Intan Fauzi.
Ia pun bersyukur Program Mekar sudah sampai di Depok, seperti di wilayah Sawangan yang sudah berjalan sekitar tiga tahun dan menerima permodalan dengan bunga yang rendah, administrasi lebih simpel serta kebijakan lainnya. “Sebab, mengakses modal dari bank dan sebagainya tidak mudah,” ujarnya.
Kedua, Intan Fauzi mengungkapkan, untuk lingkungan seperti kebersihan lingkungan, yang intinya adalah agar lingkungan tersebut dapat selalu terjaga.
Fokus selanjutnya, Intan Fauzi menambahkan, di sektor pendidikan. Sebab, pendidikan sangat penting, baik pendidikan di pondok pesantren dan pendidikan umum yang bisa diberikan melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR dari BUMN di lingkungan setempat. “Kalau berbicara Depok juga banyak, Telkom masuk, kemudian Himbara BUMN (Mandiri, BRI, BNI), nasabahnya di Depok kan besar,” bebernya.
Saat ini, kata dia, ada berbagai keterbatasan dan secara global sudah melalui online. Jadi, didorong ke arah go digital, seperti berbagai program pelatihan arahnya memanfaatkan teknologi untuk masyarakat, baik untuk memperluas pasar produk UMKM dan sebagainya.
“Berbicara teknologi 4.0 memang harus melalui jalan panjang. Tapi, paling tidak kami meminta untuk BUMN dalam hal ini Telkom yang baru menghimpun dana besar dari Mitra Tel, apakah itu Telkom dan Telkomsel anak perusahannya untuk jaringan-jaringan ini, apalagi Depok tidak jauh dari Jakarta. Sehingga, jaringan itu saya rasa tidak ada kendala untuk Depok,” ucap Intan Fauzi.
Untuk masyarakat sudah bisa mengakses atau belum beradaptasi dengan teknologi, Intan Fauzi mengungkapkan, saat ini untuk memasarkan produk UMKM, para pelaku banyak menggunakan media sosial dan platfrom-platform yang ada.
“Ini juga kita dorong jangan hanya masuknya e-marketing platfrom dari luar negeri tapi isinya adalah produk-produk luar. Bukan kita anti asing. Tapi memang harus bagaimana produk Indonesia dapat memenuhi standarisasi masuk ke platfrom itu sehingga bisa berdaya,” pungkas Intan Fauzi. (rd)
Jurnalis/Editor : Ricky Jualinsyah, Radar Depok