Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Intan Fauzi mendorong pemerintah untuk meningkatkan akselerasi pemanfaatan teknologi digital bagi sektor Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM).
“Tingkat digitalisasi sektor UMKM masih rendah. Padahal, pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci memasuki era 4.0. Karena itu, Kebijakan yang ada harus dapat meningkatkan tingkat digitalisasi UMKM,” tutur Intan Fauzi Fraksi PAN kepada Radar Depok, Rabu (12/01).
Berdasarkan hasil riset ‘MarkPlus Insight: Peran E-commerce dalam Mendukung Merek Lokal Selama Pandemi’ hanya 18 persen UMKM di Indonesia yang sudah beradaptasi dengan platform penjualan digital.
Intan Fauzi, Wakil Rakyat Kota Depok dan Kota Bekasi ini menilai angka tersebut masih terbilang rendah untuk UMKM yang menggunakan platform digital seperti marketplace dan media sosial untuk mempromosikan dan menjual produknya di Indonesia.
“UMKM menjadi salah satu sektor yang terkena pukulan telak akibat pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir 2 tahun. Untuk itu, UMKM perlu mengadopsi strategi baru untuk menjaga produktivitas dan mempertahankan pendapatan mereka di tengah pandemi Covid-19,” tegas Intan Fauzi yang juga Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (PUAN).
“Penetrasi penjualan digital bisa menjadi strategi utama, karena strategi ini dapat memperluas jangkauan pasar dan mempromosikan produk mereka sambil mematuhi kebijakan pembatasan sosial,” katanya.
Sehingga, Intan Fauzi menilai pemerintah perlu mempercepat upaya digitalisasi pada sektor UMKM sebagai upaya untuk membangkitkan pengusaha yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi.
“Digitalisasi di sektor UMKM merupakan salah satu upaya yang dapat membantu usaha mereka bertahan dan bahkan bisa bangkit,” tegas Intan Fauzi.
Salah satu akselerasi yang harus dilakukan adalah melakukan pelatihan digital bagi pelaku UMKM. Hal ini menjadi upaya mitigasi guna mendorong UMKM terus bergerak dan bermetamorfosa menyesuaikan era 4.0, seperti bagaimana membuka wawasan dan pemahaman pelaku UMKM tentang pentingnya digitalisasi usaha mereka, marketing digital disamping kemudahan akses perizinan dan permodalan.
“Pemerintah juga perlu mendorong untuk melakukan kemitraan dengan pihak yang menghimpun dan menghubungkan UMKM dan pihak yang membantu membesarkan perintis usaha, agar dapat menjadi semacam lokomotif penarik dan penggerak gerbong UMKM menuju digitalisasi,” katanya.
Kemudian, Intan Fauzi pun meminta agar pemerintah terus berupaya mempermudah dan melindungi UMKM dalam negeri melalui berbagai kebijakan.
“Jangan sampai UMKM kita tidak dilindungi dengan kebijakan dan tergerus oleh pemodal besar,” ucap Intan Fauzi.
Intan Fauzi pun meyakini bahwa UMKM dapat bertahan dari hantaman pandemi. Hal ini sudah dibuktikan saat krisis moneter 1998, di mana UMKM dapat bertahan dan bahkan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
“Potensi UMKM kita sangat besar, jika ditambah dengan memanfaatan teknologi digital, saya yakin UMKM dapat menjadi kekuatan perekonomian nasional dan tentunya membuka lapangan pekerjaan,” pungkas Intan Fauzi.
Diketahui, pemerintah menargetkan 30 juta UMKM masuk ke ekosistem digitalisasi pada 2024. Didorong akselerasi digital selama pandemi, program dan kebijakan pemerintah, diharapkan target tersebut akan tercapai dan pemulihan ekonomi UMKM segera terwujud. (cky)
Editor : Ricky Juliansyah